Vishal Bhardwaj adalah salah satu sutradara pada film-film Bollywood. Tak hanya mengatur mengenai akting para pemainnya, sutradara yang satu ini juga mengatur aransemen komposisi musik pada hampir seluruh filmnya.
Industri film Bollywood memang tak bisa lepas dari lagu-lagu khas Hindi pada setiap filmnya. Pada beberapa film tertentu yang mengangkat tema kuat dalam ceritanya, bahkan tata lagu atau musik menjadi pengaruh penting dalam penguatan alur cerita. Pada film yang dibuat oleh Vishal Bhardwaj, lagu yang disajikan bukanlah sekadar penarik perhatian semata, tapi juga membawakan inti dari cerita filmnya.
Salah satu yang menjadi favorit saya adalah lagu “Bekaraan” pada filmnya yang berjudul “7 Khoon Maaf”. Lirik lagu ini menceritakan tentang betapa takluknya seorang pria tokoh film ini (dimainkan oleh Irrfan Khan yang terkenal sebagai inspektur pada film “Slumdog Millionaire”) pada wanita yang dicintainya (diperankan oleh Priyanka Chopra). Visualisasi dari lirik lagu ini ditampakkan dengan penghayatan kemesraan antara pemeran film ini. Tatapan mata dan bahasa tubuh yang tidak vulgar disajikan sesuai dengan liriknya. Alunan suara merdu dari penyanyinya yang ternyata Vishal Bhardwaj sendiri rasanya sudah dapat mengantarkan nuansa romantisme yang ada pada film ini.
Pada film Bhardwaj bertajuk “Matru Ki Bijlee Ka Mandola”, saya kembali menemukan lagu yang setipikal dengan “Bekaraan”. Kali ini dengan visualisasi lagu oleh Imran Khan dan Anushka Sharma sebagai pemeran film ini, lagi-lagi Bhardwaj menyanyikan lagu romantis yang menjadi penanda bahwa salah seorang tokoh baru menyadari dirinya telah jatuh cinta. “Khamakha” sendiri yang berarti “alasan” ini mempunyai lirik yang menggambarkan bahwa cinta yang tumbuh di antara kedua tokoh telah terjadi bukan tanpa alasan yang menyertai.
Film “7 Khoon Maaf” dan “Matru Ki Bijlee Ka Mandola” merupakan film terkini dari Vishal Bhardwaj. Dua film ini bukanlah tipe populer yang temanya sering diangkat pada film Bollywood. Keduanya mengangkat tema yang unik. “7 Khoon Maaf” mengisahkan tentang seorang wanita yang gagal menjalin cinta pada ke-6 lelaki dan kekecewaannya membuatnya membunuh setiap lelaki itu hingga ia menemukan lelaki ke-7 yang misterius. Pada “Matru Ki Bijlee Ka Mandola” dikisahkan hubungan rumit dengan pengaruh intrik politik, keserakahan bisnis, kepribadian ganda, antara tokoh pengusaha sukses bernama Mandola, anaknya Bijlee, dan orang kepercayaannya Matru.
Selain dua film itu, baru saja kemarin saya menonton film Bhardwaj yang sudah tayang sebelum keduanya. Filmnya yang berjudul “Kaminey” membuat saya tertarik karena ulasan tentang film ini yang telah mendapat apresiasi penghargaan pada ajang bergengsi perfilman Bollywood.
Tak salah rupanya banyak penghargaan diberikan pada film Bhardwaj yang satu ini. Film yang diperankan Shahid Kapoor dan Priyanka Chopra ini menceritakan tema yang unik lagi, tentang dua bersaudara kembar yang terlibat permasalahan masing-masing dan kemudian menjadi tambah kacau dengan mafia gangster narkoba, politik kotor, kerakusan akan kekuasaan.
Kali ini musik yang disajikan Bhardwaj juga menjadi elemen penting dalam menggambarkan secara ringkas dan padat inti cerita dari film “Kaminey” ini. Lagu yang diberi judul seperti judul filmnya ini dinyanyikan oleh Bhardwaj dengan penuh penghayatan. Lirik dari lagu ini mengisahkan betapa kepasrahan telah dialami oleh tokoh utamanya akan kekurangajaran lingkungan sekitar yang menjadikannya sulit mengejar impiannya. Tipe lagu yang berbeda dengan “Bekaraan” dan “Khamakha”, tetapi suara merdu melankolis khas Bhardwaj menjadikan pendengarnya mengalami takluk dan keluluhan yang sama, entah itu karena pesona, cinta, atau kepasrahan hidup.
Tiga lagu inilah yang menurut saya menjadi masterpiece dari penyanyi, komposer, sekaligus sutradara yang bernama Vishal Bhardwaj ini. Walaupun memang banyak tema filmnya yang selalu menyajikan sisi realita yang gelap dari kehidupan, namun keindahan penyajian alunan suara dan musiknya dapat mengubah kesan film pada sisi melankolisnya. Mendengarkannya saja tanpa perlu visualisasi adegan dari filmnya dan mengetahui arti lirik sebelumnya, vokal suara Bhardwaj sudah tampak jelas mengantarkan nuansa melankolis yang kuat. Apalagi ketika sudah mengetahui makna liriknya akan ditemukan kesesuaian yang tepat pada visualisasi adegan di filmnya. Suatu kombinasi dengan racikan yang pas pada setiap filmnya, cerita dengan tema dan komplikasi plot yang kuat serta alunan musik yang menjiwai setiap alur cerita hingga pada akhirnya.
Saya jadi penasaran pada rencana film berikutnya nanti apakah suara merdu Bhardwaj akan memberikan kesan yang sama dengan tiga lagu favorit saya ini atau lebih dahsyat lagi? Kita lihat saja selanjutnya…
baru dengar nama sutradara yang ini. belum pernah nonton filmnya juga
filmnya memang tidak sepopuler Karan Johar, Yash Chopra, dan sutradara papan atas Bollywood lainnya, tetapi film-filmnya selalu mengangkat tema yang lebih kuat dan banyak mendapat penghargaan. sayang memang yang seringnya sampai ke Indonesia ini ya film-film yang genrenya terlalu umum dan populer.
iya. yang diputar shahrukh khan melulu. kalau karan johar menurutku kualitas filmnya kalah jauh dibanding dengan sutradara lain. dia kurang kreatif 😀
udah lama nggak nonton film india. file yang ada di harddisk kayanya indianya cuma 3 idiots
hehehe inilah maksud saya nulis beginian… agar mengenalkan lebih banyak lagi film Hindi yang sebenarnya tema dan ceritanya lebih bagus daripada film Hindi populer, mas… 😀
Waahhh… penyuka pilem india juga nihhh… Pilam india keren-keren, sumpah.
Tapi aku udah lama ngga nonton india
baru belakangan ini mendeklarasikan diri jadi bolly freak ni setelah belasan film Hindi era sekarang ini yang memang jauuuuuuuuuh lebih keren dan variatif mengangkat cerita tak hanya sekadar romantis dan goyang jogetnya 😀
dulu hampir tiap hari nonton india. Ceriytanya keren… Bener, ga sekadar goyang dan nyanyi. Tapi nyanyi dan goyangannyapun okeee punya…
that’s why I like Hindi cinemas, uni 😀